Categories

Strategi Gamifikasi Dominos Pizza Untuk Memahami Motivasi Konsumen Berdampak Pada Kenaikan Penjualan 30%
Strategi Gamifikasi Dominos Pizza Untuk Memahami Motivasi Konsumen Berdampak Pada Kenaikan Penjualan 30%

Kembali lagi membahas gamification.

Semakin banyak bisnis secara kreatif menerapkan strategi Gamification Marketing untuk meningkatkan consumer engagement sekaligus  strategi employee engagement mereka, yang di desain secara human-oriented (yaitu desain yang dioptimalkan untuk tujuan motivasi manusia dibandingkan untuk efisiensi fungsionalnya).

Kali ini yang akan kami bahas adalah salah satu contoh yang paling menarik penerapan strategi gamifikasi di industri F&B (Food and beverages)  yaitu campaign #PizzaHero oleh Dominos Pizza.

Meskipun campaign Pizza Hero ini dikembangkan semata-mata untuk sebuah consumer experience untuk bersenang-senang, namun hasilnya justru terjadi peningkatan penjualan sebesar 30%.

Ada lebih dari 7 juta pizza yang dibuat melalui aplikasi yang pada saat itu menempati peringkat ke-3 di app store setelah diunduh sebanyak 300.000 kali.


Mengapa Gamification ini bisa begitu sukses ?

1. Faktor pertama, Dominos Pizza melalui #PizzaHero nya memberikan para konsumen sebuah perasaan achievement melalui pemberian poin pada mereka dan juga skor penilaian atas seberapa baik pizza yang mereka buat. 

2.  Selain itu, saat pengguna menjadi semakin terampil dalam membuat pizza, membuat mereka merasa telah mempelajari dan menguasai sebuah keterampilan baru yaitu membuat pizza (elemen gamifikasi : Pengembangan diri dan achievement). 

3.  Saat pengguna membuat pizza, mereka merasa memiliki hasil karyanya dan bangga dengan kemampuan mereka (elemen gamifikasi: aktualisasi diri & rasa kepemilikan).


Strategi gamification yang berfokus pada motivasi manusia dan consumer behavior, mampu memberikan rasa pengembangan diri, status sosial, dan rasa kepemilikan yang bisa dibagikan kepada pengguna lain, dan ini sangat bergantung pada motivasi ekstrinsik konsumen.

Sehingga tak heran bila  brand-engagement disini terbangun dengan cukup kuat.

Baca juga insights lain seputar penggunaan technology dan strategi digital dalam bentuk gamification yang bisa anda terapkan untuk brand anda. 


06 Oct 2021

Kunci Utama Kesuksesan Strategi Digital Coca Cola Memenangkan Loyalitas Konsumen
Kunci Utama Kesuksesan Strategi Digital Coca Cola Memenangkan Loyalitas Konsumen

Bagian penting dari kesuksesan usaha digital marketing Coca-Cola adalah penekanannya pada brand ketimbang pada produknya. Coca-Cola tidak menjual minuman soda dalam botol, melainkan menjual kebahagiaan atau “Happiness” dalam sebuah botol minuman dingin.

Coca-Cola memiliki objective untuk menjual consumer-experience dan lifestyle (gaya hidup) kepada konsumen. Namun ada beberapa kunci utama kesuksesan Digital Strategy Coca-cola, yaitu :

1. Konsistensi

Dalam beberapa dekade, dan jumlah marketing campaign yang begitu banyak, Coca-Cola tetap konsisten dalam mengomunikasikan satu pesan yang kuat, dengan slogan-slogan yang abadi dan sederhana seperti “Enjoy” dan “Happiness” yang tidak pernah ketinggalan zaman dan tidak sulit untuk diterjemahkan ke bahasa apapun di seluruh dunia. 

2. Go Global, Act Local

Meskipun Campaign Share a Coke sukses besar di Australia awalnya, namun campaign tersebut tidak semerta-merta berhasil di lebih dari 50 negara lain. Coca-cola secara stratejik melakukan penawaran yang dipersonalisasi di setiap negara dengan menyesuaikan budaya dan bahasa lokalnya, dan dicetak pada kaleng dan botol. Campaign ini adalah contoh strategi #brandpositioning brand global yang bersikap lokal secara efektif. 

3. Berlaku Social

Media sosial adalah salah satu alat yang memberi banyak bisnis sebuah kemampuan untuk menjangkau konsumen ke seluruh dunia. Campaign Share a Coke juga berhasil memanfaatkan media sosial untuk membangun consumer-engagement dan mendorong konsumen untuk berbagi pengalaman tentang CocaCola dengan banyak orang.

Dikutip dari Wall Street Journal, ada lebih dari 125.000 postingan yang di share, dalam periode satu bulan setelah campaign itu rilis di Amerika Serikat

Baca juga case study bagaimana brand dunia seperti Asics dalam memenangkan loyalitas pelanggan,  dan bagaimana kami menyusun strategi digital dan strategi implementasi technology yang tepat untuk setiap bisnis dan industri. 

04 Oct 2021

Cloud Warehouse Sebagai Solusi Integrasi Marketplace dan Fulfilment Yang Customer-centric
Cloud Warehouse Sebagai Solusi Integrasi Marketplace dan Fulfilment Yang Customer-centric

Apa kriteria Cloud Warehouse System yang paling tepat untuk bisnis anda saat harus memilih solusi marketplace?

Saat memutuskan untuk outsourcing bagian fulfillment, penting bagi anda mencari solusi yang tidak sekedar memiliki model bisnis pick (menjemput), pack (mengemas), dan ship (mengirim) manual secara konvensional seperti yang banyak tersedia saat ini.

Solusi terbaik adalah yang mampu mengintegrasikan semua aspek rantai pembelian hingga logistik, dengan penggunaan technology dan otomatisasi sistem. Pendekatan digital transformation untuk area fulfilment ini akan membantu bisnis Anda menyimpan stok barang, menganalisa proyeksi kebutuhan stok di setiap titik gudang melalui integrasi marketplace , dan akhirnya mengantar pesanan konsumen dengan paling cepat dan cost-efficient melalui integrasi kurir ekspedisi.

Dan lebih utama lagi, bila penyedia teknologi ini mampu menyediakan integrasi marketplace, integrasi multiplatform, integrasi payment gateway, dan integrasi ekspedisi yang holistik untuk membantu memperkuat bisnis secara digital dari sisi branding , marketing , logistic hingga sales.

Pada akhirnya, tujuan bisnis atau brand manapun adalah bisa efisien dalam memproduksi, menjual, mendistribusikan dan mengirimkan produk yang diinginkan pelanggan, secepat mungkin.

Faktanya, Konsumen digital saat ini menginginkan opsi pengiriman yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.
Menawarkan pilihan opsi pengiriman cepat dan moderat memungkinkan konsumen untuk memilih sesuai anggaran dan batasan waktu mereka.

45% pelanggan mengatakan bahwa mereka telah meninggalkan bisnis / toko yang punya waktu pengiriman yang buruk, dan 58% konsumen mengatakan bahwa mereka membeli dari satu toko lebih sering dari toko lain, karena toko tersebut mampu memenuhi harapan pelanggan untuk pengiriman cepat dan layanan pengembalian yang cepat pula.

Baca juga artikel 
bagaimana DHL scale-up hingga 5x lipat untuk mengetahui solusi integrasi marketplace yang mampu mengotomatisasi proses penjualan online dan mempersingkat waktu pemrosesan orderan ke hanya dalam waktu 5 menit.

30 Sep 2021

Mengubah Proses Retur Barang  Yang Kurang Menyenangkan Menjadi Strategi Retensi Pelanggan
Mengubah Proses Retur Barang Yang Kurang Menyenangkan Menjadi Strategi Retensi Pelanggan

Tahukah Anda bahwa 75% pembeli menganggap proses retur barang adalah bagian paling menyakitkan saat belanja online?

Itulah mengapa, customer experience management yang bagus diharapkan jauh melampaui apa yang konsumen lihat di etalase digital dan offline Anda di sepanjang siklus customer journey. Tapi, proses retur barang ini tidak harus menjadi titik frustrasi bagi pelanggan Anda. Dengan proses dan technology yang tepat justru bisa menjadi titik retensi pelanggan.

Lalu bagaimana caranya?
1. Sediakan wadah digital yang Cepat, Mudah, dan Online! Halaman retur barang layanan mandiri secara online harus dimiliki di setiap website digital commerce. 

2. Dan halaman proses retur barang harus memudahkan pelanggan untuk melihat berapa banyak yang akan dikembalikan untuk setiap barang yang mereka retur dan memungkinkan mereka untuk memberikan feedback tentang alasan pengembalian.

3. Hal Ini akan memungkinkan Anda mengumpulkan data untuk tim Anda tentang alasan pengembalian / retur barang (masalah ukuran, tidak cocok dengan deskripsi, dll.)

4. Di sisi lain, konsumen anda akan merasa didengarkan dalam menyampaikan keluhan apa pun. Feedback perihal retur barang ini dapat membantu Anda meningkatkan kualitas pelayanan dan mencegah retur-retur yang tidak perlu lagi terjadi di masa mendatang

5. Solusi digital seperti dasbor ecommerce terkonsolidasi seperti CED (Consolidated Ecommerce Dashboard) dan Teratur, akan sangat memudahkan anda melacak setiap titik interaksi konsumen dengan bisnis anda. Dan setiap kendala dan masalah yang mengakibatkan retur barang ini pun akan mudah dilacak dan diperbaiki dengan cepat.

Lebih lanjut artikel tentang insights bagaimana teknologi
menciptakan sistem customer retention management yang diperlukan bisnis dengan penggunaan solusi cloud warehouse yang terintegrasi ke banyak e-commerce besar di Indonesia. 


30 Sep 2021

Cara DHL Memimpin Pasar Logistik Dengan Merampingkan Operasional Fulfillmentnya
Cara DHL Memimpin Pasar Logistik Dengan Merampingkan Operasional Fulfillmentnya

DHL ingin menjadi aktor utama dalam ekosistem saat gelombang bisnis eCommerce baru mulai muncul.

Awalnya, DHL beroperasi dengan sistem tradisional yang dikembangkan oleh tim internal mereka sendiri. Namun dengan disrupsi #eCommerce yang muncul dan jaringan logistics yang berkembang, DHL membutuhkan solusi #technology yang scalable, kuat, dan adaptif dalam proses digital transformation, fulfillment dan pergudangan mereka.

Dengan goals yang jelas tersebut, DHL membutuhkan adanya:
1. Skalabilitas Operasional
DHL membutuhkan platform yang memungkinkan untuk mengelola operasi pengambilan, pengemasan, dan pengiriman besar-besaran dari jaringan mereka,

2. Integrasi eCommerce
Pelanggan utama DHL adalah para seller di pasar eCommerce seperti #Shopify dan #Magento. Oleh karena itu,penting bagi DHL untuk memiliki sistem yang terintegrasi dengan para pemain penting dalam ekosistem digital commerce yang ada.

DHL dapat secara signifikan merampingkan operasional fulfillment mereka di Singapura dengan platform konsolidasi e-commerce. Flow terpisah untuk pemrosesan pesanan B2B dan pesanan B2C dibuat untuk menyederhanakan operasional DHL.

Mereka mampu menghemat sejumlah besar biaya integrasi karena sistem teknologi baru yang terintegrasi dengan sejumlah pembuat toko web seperti Shopify, Magento, WooCommerce, dan beberapa pasar eCommerce global.

Bagaimana mengetahui
cara penerapan cloud warehouse and fulfillment yang terhubung dengan semua marketplace yang ada di Indonesia  untuk ekspansi regional bisnis anda.

30 Sep 2021

Bagaimana Starbucks Menerapkan Gamification Melalui Kartu Digital My Starbucks Reward
Bagaimana Starbucks Menerapkan Gamification Melalui Kartu Digital My Starbucks Reward

Tahukah Anda bahwa saat ini, lebih dari 50% dari member loyalitas Starbucks kebanyakan rata-rata berada di level member Gold?

Member emas starbucks coffee sudah menjadi simbol status yang begitu kuat sehingga rasanya kurang keren untuk tidak mengeluarkannya di kasir Starbucks dan terlebih lagi di kalangan 'Milenial' Asia, di mana hampir 60% dari 'milenial dunia' tinggal.

Dan kartu starbucks juga tersedia dalam bentuk digitalnya juga. Starbucks membuat digital payments untuk secangkir kopi tanpa kerumitan peminum kopi cukup scan barcode kartu Starbucks mereka dari mobile apps ke perangkat sistem POS, dan voila!! Tidak ada lagi meraba-raba uang tunai dari dompet, mengetik sesuatu, bahkan tidak perlu lagi repot mengeluarkan kartu fisik mereka dari dompet!

Sistem gamification loyalitas berjenjang, di mana anggota harus perlahan-lahan mencapai ke level yang lebih tinggi untuk mencapai reward dan benefit yang lebih besar, menambahkan elemen keseruan gamifikasi ke dalam proses belanja mereka.

Dengan aplikasi My Starbucks Reward, dimana program ini menggunakan sistem milestone , di mana pelanggan mengumpulkan poin untuk hadiah yang lebih besar dan lebih besar lagi setiap kali mereka melakukan pembelian.

Cara lain untuk membuat pengguna tetap tertarik adalah dengan menunjukkan progress mereka menuju level berikutnya. Saat berinteraksi dengan aplikasi, mereka diberi tahu bahwa mereka, misalnya, 70% menuju finish line berikutnya untuk dapatkan reward yang mereka inginkan.

Baca juga artikel lainnya, bagaimana
strategi digital Nike menggunakan implementasi gamifikasi dan loyalty program di sepanjang user-journey konsumen.


30 Sep 2021

Cara Mengoptimalkan Strategi Leads Conversion Untuk Menghasilkan Leads Berkualitas
Cara Mengoptimalkan Strategi Leads Conversion Untuk Menghasilkan Leads Berkualitas

Leads hasil campaign awareness anda melimpah, tapi High Quality Leads (atau HQL) masih minim?

Mungkin proses manajemen leads atau prospek Anda belum dioptimalkan untuk mendorong lebih banyak leads berkualitas, termasuk memilih saluran mana yang membawa leads hingga ke pendapatan berkualitas untuk jenis bisnis anda.

Tahukah anda, bahwa proses manajemen leads adalah salah satu bagian terpenting dari keseluruhan program demand generation dalam bisnis? Dibutuhkan kerja sama antara tim Sales dan Marketing untuk menentukan buyer persona ideal, menentukan seperti apa hot leads itu (leads yg siap di convert menjadi sales) untuk mencapai efektifitas proses follow up.

Layanan manajemen prospek atau leads conversion  mencakup hal-hal seperti:
1. Petakan semua campaign Anda ke dalam tahapan-tahapan user journey
2. Berikan rekomendasi produk dalam setiap tahapan untuk mengoptimalkan proses leads generation
3. Bangun SOP alur kerja admin atau customer care dalam menghandle setiap leads, dan
4. Implementasikan proses otomatisasi yang sesuai untuk mendukung efisiensi waktu, proses, dan sumber daya dengan menggunakan dasbor CRM.
5. Analisa report untuk menunjukkan bagaimana leads di follow up dan dikonversi menjadi penjualan (sales).

Jika Anda tidak melacak dan mengukur kinerja kampanye Anda di setiap tahapannya, hampir tidak ada gunanya meluncurkannya sama sekali. Terlalu banyak bisnis yang menghabiskan waktu dan sumber dayanya untuk membangun campaign dan konten kreatif yang luar biasa bagus hanya untuk meluncurkannya ke media sosial tanpa dibekali kemampuan untuk mengukur performa campaign tersebut.

Pastikan Anda dapat menguji dan mengukur efektivitas usaha digital marketing Anda sehingga Anda memahami apa yang berhasil, dan yang lebih penting, apa yang tidak berhasil, untuk mendapatkan hasil terbaik atas waktu dan investasi Anda.

Jangan lupa kunjungi artikel lainnya, untuk 
Menghitung ROI Dari Investasi Teknologi dan Transformasi Digital

30 Sep 2021

Bagaimana Nike Memanfaatkan Gamification Untuk Meningkatkan Brand Engagement Dan Loyalitas Penggunanya
Bagaimana Nike Memanfaatkan Gamification Untuk Meningkatkan Brand Engagement Dan Loyalitas Penggunanya

Apa impact dari menggabungkan strategi gamification dengan aktivasi komunitas melalui sebuah mobile-apps?

Pemasaran yang gamified (atau disebut dengan gamification marketing) mampu membangun minat pada konsumen melalui tiga elemen utama dari gamifikasi tersebut, yakni:  validasi, finish line, dan penghargaan atau reward.

Brand sportswear Nike membangun sebuah in-app game untuk mendukung aktivitas olahraga sehari-hari pengguna Nike dan menggunakan #NikeFuel untuk melacak dan memantau setiap progress dari aktivitas olahraga. Berdasarkan tingkat kesulitan yang dipilih pengguna, mereka ditantang untuk mendapatkan NikeFuel dalam jumlah tertentu untuk naik ke level berikutnya. Setiap misi dan level dimainkan melawan waktu dan menggunakan perangkat apa pun yang mengumpulkan NikeFuel, termasuk Nike + FuelBand.

Sepanjang misi, pengguna apps akan bertemu dengan atlet-atlet brand ambassador Nike seperti: Calvin Johnson, Allyson Felix, Alex Morgan, atau Neymar Jr. yang akan memberikan saran dan memberi rekomendasi produk inovatif untuk membantu para pengguna mencapai misi berikutnya.

Setelah setiap misi, pengguna dapat menyinkronkan device Nike+ mereka untuk melihat progress mereka. Jika mereka belum mencapai goals mereka, mereka dapat memutar ulang misi tersebut. Menyenangkan bukan?

Aplikasi fitness ini didorong oleh kecenderungan penggunanya untuk membagikan setiap tahap pencapaian olahraga mereka untuk validasi di media sosial mereka masing-masing.

Pengguna bersaing satu sama lain dan membagikan hasil mereka setiap hari. Hal ini menciptakan komunitas brand Nike, dan dengan banyaknya pengguna yang mengintegrasikan aplikasi ini ke dalam kehidupan sehari-hari mereka  akhirnya memperkuat brand engagement mereka terhadap Nike.

Teknik validasi yang sering digunakan melalui situs media sosial berupa likes, retweets, mendapatkan followers dan lain sebagainya. Ini semua adalah cara yang memungkinkan pengguna untuk menanggapi konten satu sama lain secara positif.  Validasi adalah salah satu faktor pendorong terkuat dari kualitas user-engagement jangka panjang karena dapat membantu brand dalam membangun komunitas.

Baca juga penerapan
strategi gamification marketing yang dilakukan oleh adidas dan lulu lemon untuk memenangkan hati konsumen di era digital sekarang ini. 

30 Sep 2021